I grew up in this town, my poetry was born between the hill and the river, it took its voice from the rain, and like the timber, it steeped itself in the forests. -Pablo Neruda

Minggu, 01 Mei 2011

Gravity



 GRAVITY

Buat langkahmu seperti ujung runcing pensil,
bergerak kemana-mana seolah menggoreskannya di atas kertas hidup...
Setiap langkahmu adalah goresanmu,
menggambarkan setiap inchi apa yang menjadi bagian hidupmu,
menunjukkan pada Tuhan bahwa kamu eksis...

Apa yang menjadi kegusaranmu ketika ujung pensilmu patah?
Kamu harus mencari asahan untuk meruncingkannya kembali...
namun, bukan berarti kamu harus berhenti menggoreskan apa yang harus kamu goreskan...
Lihat orang-orang cacat tak berkaki?
Tidak punya kaki untuk menggoreskan langkah-langkahnya di atas media yang seharusnya.
Tapi, mereka masih memiliki imajinasi untuk melangkahkan ujung pensil yang patah.
Mereka seolah menggambar grafiti yang lebih indah dibandingkan manusia normal lainnya...
Kalau kamu bisa lihat, grafiti itu tidak hanya dilukiskan pada media di atas tanah,
di langit dengan taburan bintang dan awan kelam, di udara dengan hembusan segar angin lembah Mandalawangi...
Kalau saja mereka bisa, aku harus mengatakan bahwa kamu lebih mampu daripada mereka...
Semangatlah untuk melukiskan sesuatu di dalam hidupmu...karena aku akan selalu berada di balik semua yang kamu inginkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar