I grew up in this town, my poetry was born between the hill and the river, it took its voice from the rain, and like the timber, it steeped itself in the forests. -Pablo Neruda

Sabtu, 25 September 2010

Ketika duduk sendirian...

Ketika semua orang merasa sendirian, dia akan merasakan banyak hal. Merasa tidak dihargai, emosi berlebihan, egoisme semakin besar, kesepian, butuh perhatian dan kasih sayang, sampai bahkan terlihat secara fisik, orang yang sendirian memiliki gurat senyum yang datar dan pandangan mata kosong.

Ada saat dan masanya, manusia akan merasakan hal seperti itu. Tidak anak kecil, dewasa saja...bahkan sampai ke nenek atau kakek.


Ketika duduk sendirian di tengah malam, yang terdengar di telinga mungkin hanyalah alunan nocturne yang gemulai dan memesona. Hanyut. Terbuai. Darah mendesir keras. Dan berpikir, apa yang sebenarnya paling diinginkan di dunia ?


Persis ketika duduk sendirian di tengah malam, yang terlihat hanyalah lamunan dan impian masa depan. Hanya bait-bait syair Chopin, "Nie ma czego trzeba", yang menjawab lamunan panjang dan kekhawatiran masa depan.


Tapi jujur !! Hanya pada saat itulah, ketika duduk sendirian...wajahnya muncul dengan begitu indahnya di pikiranku...


-SubalaSubulu creativity-