I grew up in this town, my poetry was born between the hill and the river, it took its voice from the rain, and like the timber, it steeped itself in the forests. -Pablo Neruda

Selasa, 14 Februari 2012

Actually, We're in Raining...

Hari ini hujan akhirnya turun...
Doaku dikabulkan...
Senangnya saat melihat tetesan air menjatuhkan diri di haribaan bumi
Setiap yang jatuh ke permukaan daun, seperti melihat proses pengembunan...

Gelap hari ini,
Mendung pukul 10 pagi hari...
Aku suka sekali...sangat suka...
Hujan yang turun di awal pagi...
Seolah mewarnai langit dengan kekelaman...

Tenangnya mata ini memandang lewat jendela kamar
Menopang dagu dengan kedua lengan bertumpu pada bibir jendela

Hujan...hujan...
Aku ingat denting piano
Berpadu padan dengan alunan lembut seruan para biola
Hujan...hujan...
Aku ingin melihatmu membasahi pepohonan
Menaburi tanah dengan ketukan birama
Hujan...hujan...
Aku tuangkan semua amarahku padamu
Meredakan egoku dan menyentuh ketakutan terbesarku

Aku berbalik badan...
Melihat hujan lewat cermin besar...
Pikirku, ini cuma belaka
Padahal aku nyata
Hujan di luar sana adalah fatamorgana

Ah, hujan...
Beri semua yang kau punya di atas bumi ini...
Aku menganggapmu anugerah terindah yang diklasifikasikan
Bentuk keagungan dan kesombongan-Mu, Tuhan.


Masih terduduk membelakangi jendela...
Aku bisa melihat tetesan air jatuh seperti air mata kering
Pelan dan berbulir besar
Hujan...
Aku bersama pemandangan gelapmu...
Hujan...hujan...hujan...



-Rainless 02-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar