I grew up in this town, my poetry was born between the hill and the river, it took its voice from the rain, and like the timber, it steeped itself in the forests. -Pablo Neruda

Rabu, 06 April 2011

Waiting for Nothing

Keunggulan sejati dari diriku hanyalah kata-kata...
Aku bisa mengubah mata menjadi kata, telinga menjadi irama, dan mulut menjadi penyulut...
Setidaknya aku punya kelebihan dan kekurangan,

Dan ini yang sekarang kurasakan...yang hanya bisa kubariskan dengan puluhan kata singkat;
Aku menunggu untuk ketidakmungkinan.
Di saat ini, aku menyadari jika ternyata aku begitu sabarnya menunggu.
Semenjak ucapan ini tidak pernah keluar di malam itu, semenjak itu pula buyar aku menunaikan tugasku.
Aku ibarat anjing yang setia pada majikannya; menjilat dan menggonggong untuknya.

Hanya melalui ini saja, aku bisa menuliskan kata-kata ini...
aku selalu menunggu untuk hal yang tidak ada...
dan akan selalu menunggu seperti itu, sampai ada yang menyadarkanku bahwa aku ini manusia,
karena manusia punya rasa bosan, sementara aku tidak.
karena manusia punya nafsu menggebu, sementara aku tidak.
karena manusia punya keinginan tinggi, sementara aku tidak.
apa aku ini manusia?

Aku akan disebut si gila, tapi, aku tidak peduli.
Hidupku tetap damai dengan menunggu untuk ketidakadaan...aku menunggu untuk hal yang tidak ada...
Tidak ada dan tidak akan pernah ada...


-Big Hug-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar