Ketika hujan mulai jarang menyentuh permukaan tanah,
yang bisa kulakukan hanyalah duduk menunggu...
Tak pernah sekalipun kupalingkan wajah dari langit cerah tak mendung.
Ingin sekali aku bendung semua terang yang ada di langit
Ingin kugantikan dengan awan mendung yang bergumul dengan kristal air
Aku senang sekali dengan hujan...
memberikan arti yang begitu mendalam
membalikkan waktu yang sengaja dipendam
menuntunku ke arah surga yang tak pernah kuselam
Sempatkan waktuku memandangi langit dari daun jendela kamar...
berbekas dengan guratan siku di pelipis besi rangka jendela
Menopang dagu tampaknya sangat menyejukkan
tapi, aku tak suka terang benderang...
Kunanti hujan yang tak kunjung menaburi siang panas dan terang
Aku senang sekali dengan hujan...
memberikan pemandangan yang tak pernah kubuang
membayangkan diri bermain di bawah hujan yang tak bisa terbayang
mengetuk pintu hati seseorang yang masih saja menghilang
Sekarang sore...malam pun hujan tak kunjung datang...
Tidak ada hujan hari itu...dan hari berikutnya...
Yang bisa kulakukan hanyalah menunggu...
Menunggu hujan...hujan...hujan...
Lima belas menit lagi aku tunggu hujan...
sebelum aku berangkat meninggalkan jendela kamar...
sebelum semuanya akan kusesali...
aku tidak membawa payung karena menunggu kabar darimu, hujan...
aku menyukaimu...
sangat menyukai apa yang kamu tampilkan di mataku.
Sungguh...Aku menyukaimu, hujan...
-Rainless 01-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar